![]() |
Ilustrasi aja kok ini pas KBM berlangsung |
Let's think out of the box, alias mikir kesana kemari, alias mikir di luar kotak. Akhlak tercela banyak yah, tapi yg jadi pikiran selama beberapa hari ini cuma "egois". Bukan pemarah, iri hati, sombong, dkk. Kebetulan pas ada yg bahas apa yg lagi dipikirkan yaah, makin "ngexplore" deh ttg egois.
Oke-oke. cukup basa-basinya. Ngomong-ngomong egois, egois itu menurut arti bahasa. Bahasaku sendiri ini lho yaa, yaitu mementingkan diri sendiri. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan merasa masa bodoh dengan hal apa yang sudah kita lakukan. Semua orang pasti pernah egois tanpa perlu ditanya, yakan hahahaha. Dan menyesal sudah melakukan keegoismean kita kepada contohnya binatang peliharaan (kali aja ada yg pernah nyampurin cabe ke makanan kucing sampe kucingnya meong-meong terus gara-gara kepedesan ._.V), teman (ngejailin teman-eh pas giliran dijailin balik gak terima :D), guru (no comment. gak begitu inget pernah egois apa ke guru, ingetanku terbatas. wkwkwk ngeles mode: on), ortu (alhamdulillah sering, pas zaman jahililyah kelas 2 SMA saat sekolah menggantikan rumah sebagai tempat tinggal #ea)
Kalau menurut apa yang berhasil aku explore dari sisi baik egoisme itu:
1. Kita bakalan jadi keras kepala! Lho bukannya itu sisi jelek dan sama aja? -_-. Eits tunggu dulu, keras kepala di sini yg ngebentuk mental kita lho & tetap berpikiran positif. Contoh nih pas masa-masa zaman jahiliyah dulu, kelas 2 SMA. Sewaktu "tugas ngeronda" yg sering dilakukan di sekolah.... Disuruh jangan pulang malam-malam sama ibunda tercinta. "Oke deal buk, berangkat dulu". Karena biasanya pas ngeronda "banyak maling" dan tuh maling harus digebukin trus dibawa ke kantor polisi, akhirnya kegiatan ngeronda biasanya selesai tengah malam. Apa boleh buat, karena gak boleh pulang malam akhirnya pulang pagi harinya. Gak ingkar janji kan tuh, aku nepati janji buat gak pulang malam ;p. Alhasil? yaah, dikasih bentuk kasih sayang seorang ibu berupa "marah". 'Alhamdulillah dalam hati. Ternyata aku masih dianggap sebagai anak'
iya, yang tengah itu. |
3. Lebih percaya diri. Cocok pikiranku sama wikipedia tentang penjelasan egoisme :D http://id.wikipedia.org/wiki/Egoisme. Paragraf ke dua kalimat pertama: (Hal ini berkaitan erat dengan narsisme, atau "mencintai diri sendiri," dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar). Rasa egois benar-benar akan membuat kita lebih tau siapa diri kita sebenarnya, potensi apa yang sebenarnya kita miliki dan tentunya membuat kita lebih tahan banting terhadap cemooh orang lain, karena kita sudah tau siapa diri kita sebenarnya.
Kalau mau ditulis semua sih, ayo-ayo aja. Cuma aku tau batas keegoisanku dimana hhuehehe. Untung aja tadi ada anak aktivis organisasi yang ngingetin seragam keluar semua alias tidak rapi sehabis main basket, tapi teman sesama aktivis di sebelahnya mukul anaknya ngisyaratin "huss gak sopan!" :D. Sebetulnya mau ngehirauin soalnya kan sudah bukan jam pelajaran sekolah. Tapi karena rasa egoisku sudah kupake semua pas main basket, yasudahlah habis gak bisa egois wkwkwk.
Kalau mau ditulis semua sih, ayo-ayo aja. Cuma aku tau batas keegoisanku dimana hhuehehe. Untung aja tadi ada anak aktivis organisasi yang ngingetin seragam keluar semua alias tidak rapi sehabis main basket, tapi teman sesama aktivis di sebelahnya mukul anaknya ngisyaratin "huss gak sopan!" :D. Sebetulnya mau ngehirauin soalnya kan sudah bukan jam pelajaran sekolah. Tapi karena rasa egoisku sudah kupake semua pas main basket, yasudahlah habis gak bisa egois wkwkwk.
Tak lupa mengucapkan "makasih dek :)" sambil pergi untuk pulang....
pertamax..
BalasHapusnice info gan.
Kurang setuju juga sih sama guru ppl yang tadi. Banyak pernyataan yang sempit...kayak yang tadi soal : "Pemimpin Islam vs Pemimpin non Islam" harusnya sebagai guru, dia gak bilang "Pemimpin Islam" itu lebih baik, toh dikenyataan rakyat milih si AHOK jadi Gubenur DKI dari pada si "Gubenur Tandingan" (yg notabene dari front pembela islam) .mau bilang hal ini. tapi si guru PPL ini udah kadung "PeDe" banget ngajarnya.
BalasHapusjadi rada kurang sopan juga yg mau protes panjang lebar macam tulisanmu ini.
iya2, perbedaan itu indah kok yan. tiap orang punya pemikiran masing2. Kl ada guru itu lagi, kamu gak setuju ya monggo "dihajar" wkwkwk
HapusDi foto pertama keknya itu xf yaa? #pertanyaan penting
BalasHapus